Keyakinan itu ternyata sangat sederhana. Seringkali, ia tidak muncul dari membaca lembar-lembar buku atau mendengar perdebatan filosofis. Ia kerap kali tumbuh justru dari hal-hal sederhana: mengamati lautan luas, menatap langit malam, melihat bagaimana alam bekerja. Barangkali itu sebabnya Tuhan dalam firman-Nya selalu meminta kita untuk mentadabburi alam semesta agar ingat kepada-Nya. Maka, terkadang kita melihat keyakinan membuncah justru dari orang-orang biasa.
Diriwayatkan, Imam Fakhruddin ar-Razi pernah mendatangi sebuah kota diikuti oleh murid-murid beliau yang banyak sekali jumlahnya. Seketika, penduduk kota pun heboh menyambut kedatangan sang Imam yang tersohor kealimannya.
Seorang wanita tua yang melihat kejadian ini pun bertanya kepada salah seorang pemuda, "Siapa itu?"
"Beliau adalah Imam Fakhruddin ar-Razi," jawab si pemuda. "Beliau mempunyai 1000 bukti keberadaan Tuhan!"
Mendengar jawaban itu, sang wanita tua pun tertawa. "Mustahi ia menguasai 1000 bukti keberadaan Tuhan tanpa mengalami 1000 keraguan akan Tuhan."
Saat mendengar jawaban sang wanita tua, Imam ar-Razi pun berdoa:
اللهم إيمانا كإيمان العجائز
Ya Allah, jadikanlah iman kami sebagaimana iman wanita tua.